Hujjatul Islam Sayyid Ahmad Khomeini
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasul-Nya dan pembawa amanat wahyu-Nya.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hingga beberapa tahun setelah wafatnya Imam Khomeini qs, berbagai hujatan dan distorsi informasi siang-malam terus menerpa dan berusaha mendiskreditkan yang mulia Imam Khomeini dan revolusi (Islam), namun kita melihat bahwa masyarakat Islam tetap setia pada tujuan, harapan, dan nilai-nilai yang dibawa Imam Khomeini. Bukan itu saja, mereka juga sangat rindu untuk mengenal lebih jauh berbagai persoalan kehidupan, seruan, dan pengarahan serta rahasia kesuksesan beliau. Sehingga, dengannya semakin bertambahlah keyakinan dan ketenangan kita. Kami tahu, terdapat beberapa persoalan yang lebih penting ketimbang persoalan materi yang berjalan searah dengan perjalanan revolusi Tuhan ini.
Secara pribadi, saya melihat bahwa rahasia yang terpendam di balik perhatian begitu besar masyarakat Islam ini yang menyebabkan kekalahan berturut-turut bagi masyarakat non-muslim, menggambarkan niat tulus dan kesucian jiwa yang dimiliki Imam Khomeini. Beliau sangat memperhatikan pembahasan tentang akhlak, sehingga beliau berulang kali mengatakan, "Berupayalah engkau untuk memperbaiki hubunganmu dengan Tuhannu, karena dengannya seluruh urusanmu akan menjadi baik."
Acara seminar dan konfrensi yang diadakan para pengajar dan ulama untuk mengkaji pemikiran dan ide Imam Khomeini tentang pengajaran dan pendidikan ini telah mendorong kami untuk memberikan beberapa cacatan.
Kami memahami bahwa para peserta konfrensi ini telah menguasai pelbagai masalah pendidikan dengan sempurna, dan dengan ini berhak memperoleh penghargaan. Di samping, mereka juga mempunyai kedudukan strategis sebagai landasan kokoh dalam menggali pemikiran Imam tentang pendidikan. Namun, sesuatu yang harus diperhatikan dengan sangat adalah bahwa Sunnah Nabawiyah yang merupakan salah satu sumber pengambilan hukum terpenting, tidak hanya didasarkan pada perkataan Rasulullah saww saja, namun juga dalam perbuatan dan taqrirnya. Ketiga unsur tersebut merupakan hal pokok dan penting dalam mengambil kesimpulan hukum. Dan semuanya tidak akan selalu sama.
Jika kita percaya bahwa pendapat, teori, dan sikap Imam Khomeini merupakan salah satu pengikut Rasulullah saww serta sebagai sosok mukmin hakiki yang akan mengembalikan (kita) kepada pendapat Islam yang hakiki pula, maka hal itulah yang akan dikokohkan dalam seminar ini. Kita yakin, melestarikan kebangkitan budaya dan politik yang diwujudkan Imam dapat dilakukan dengan jalan mematuhi dan mengikuti jejak langkah Imam. Untuk mengungkap pendapat dan pemikiran Imam, kita harus mempelajari seluruh karya, pernyataan, dan maklumat beliau, serta melihat dengan jeli perjalanan hidup, prilaku, dan tindakan beliau. Kami sangat yakin, seluruh sikap, pengajaran, dan pendidikan Imam yang penuh dengan tingkah laku, perbuatan, dan tindakan politik, sosial, dan ibadah telah menunjukkan kepada kita tujuan-tujuan pendidikan Imam yang telah beliau gariskan. Menurut kami, itu merupakan hal terpenting yang harus diungkap ketimbang muatan yang terkandung dalam perkataan dan karya-karya beliau, mengingat hal itu tidak hanya mencakup masalah pendidikan dan pengajaran saja.
Perlu kami sampaikan di sini bahwa konfrensi terdahulu yang membahas pemikiran ekonomi Imam hanya membicarakan seluruh karya, pernyataan, dan maklumat beliau. Rasanya, jarang sekali kami peroleh pandangan dan pemikiran, dalam berbagai pembahasan, yang menguak prilaku, perbuatan, dan sikap Imam dalam persoalan ekonomi dan hukum-hukum fikih yang berkait dengan masalah ekonomi. Alangkah baiknya jika panitia penyelenggara konfrensi ini mengambil sisi itu dengan melihat pandangan dan pemikiran tersebut. Dan, kini telah disiapkan sebuah kumpulan (tulisan) yang berisikan tentang ide dan sikap yang membicarakan sisi-sisi perbuatan atau prilaku Imam.
Kami tidak akan mengatakan bahwa Imam Khomeini menganggap persoalan tertentu adalah tujuan pendidikan, atau bahwa metode tertentu adalah metode pendidikan yang benar, kecuali jika kita gabungkan dengan perkataan, karya, prilaku, perbuatan, dan aktivitas pendidikan Imam. Juga, dengan gambaran yang muncul dari pemikiran dan tujuan hidup beliau, baik secara umum maupun khusus. Mungkin, Anda akan banyak mendapatkan pembahasan seputar masalah pendidikan yang disampaikan Imam dalam posisi menyusun atau mengarahkan sebuah pemikiran yang menguatkan berbagai persoalan yang berkait dengan